A. PENGERTIAN CINTA
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.Penggunaan istilah cinta dalam masyarakat Indonesia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge. Namun perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut:
Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros.
Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia.
Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape.
Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge.
B. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama, tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Disatu pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia. Dalam kehidupan manusia cinta menempakan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang tua,saudaranya , hartanya. Atau Tuhan dan Nabi nya berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci agama mana pun.
CINTA DIRI
Cinta diri erat kaitanya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Diantara gejala yang menunjukan kecintaan manusia terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginanya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup (QS,al-“Adiyat,100:8), Namun hedaknya cinta manusia pada dirinya tidak lah terlalu berlebih-lebihan dan melewati batas. Sepatutnya cinta pada diri sendiri ini diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan kepada mereka.
CINTA KEPADA SESAMA MANUSIA
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainya,tidak boleh ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain. Al-Qura’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam serun itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
CINTA SEKSUAL
Cinta erat kaitanya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang,keserasian, dan kerja sama anatar suami dan istri. Ia merupakan faktor primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
CINTA KEBAPAKAN
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya.
CINTA KEPADA TUHAN
Puncak cinta manusia yang paling bening, jernih dan spritual ialah cintanya kepada Tuhan atau Allah dan kerinduanya kepada-Nya. Tidak hanya dalam beribadah,pujian, dan doanya saja,cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Tuhan akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkanya dalam kehidupanya dan menundukan semua bentuk kecintaan lainya. Sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada sekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhan nya yang membangkitkan kerinduan-kerinduan spritualnya dan harapan kalbunya
C. CONTOH APLIKASI MANUSIA DAN CINTA KASIH
Indahnya Cinta Kasih Dalam Perbedaan
Rabu, 18 Februari 2015 | 11:41
Berita Terkait
Kristiani Bekasi Sajikan Menu Buka Puasa Gratis
Toleransi Memajukan Bangsa
Intoleransi Adalah Bukti Kebohongan
[JAKARTA] Sejumlah muslimat yang tergabung dalam organisasi masyarakat Perempuan Bangsa bergotong royong membersihkan vihara menjelang perayaan Imlek yang jatuh pada 19 Februari 2015.
"Kegiatan ini bertujuan membantu masyarakat tanpa membedakan suku, agama, maupun golongan tertentu. Membantu saudara kita yang merayakan Imlek merupakan wujud toleransi dan kerukunan antarumat beragama," ujar Sekjen Perempuan Bangsa Luluk Nur Hamida di Jakarta, Rabu (18/2).
Kegiatan tersebut satu dari rangkaian Interfaith Week Days dengan tema "Indahnya Cinta Kasih dalam Perbedaan". Interfaith Week Days tidak hanya terbatas bagi kaum Muslim saja, juga umat agama lain.
Luluk menjelaskan kegiatan tersebut juga meneruskan tradisi yang digagas mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Pada suatu ketika, Gus Dur secara terbuka pernah menyatakan bahwa ia memiliki darah Tionghoa. Di lain sisi, Gus Dur semasa menjabat sebagai Presiden telah banyak melakukan perubahan bagi bangsa Indonesia, dengan berbagai kebijakan yang telah ia keluarkan sebagai seorang Presiden.
"Jabatan sebagai Presiden benar-benar dimaksimalkan oleh Gus Dur dalam keberpihakannya terhadap rakyat," kata dia.
Salah satu kebijakannya yang hingga kini bisa dirasakan segenap anak negeri adalah ketika ia mencabut Instruksi Presiden Republik Indonesia 14/1967 tentang Agama Kepercayaan dan Adat Istiadat Tionghoa dengan menandatangani Kepres Nomor 6/2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden No 14 Tahun 1967 tentang agama, kepercayaan dan adat-istiadat Tionghoa.
Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat DPP Perempuan Bangsa, Grety Tielman Iskandar, mengatakan selain turut membantu membersihkan Vihara, kegiatan juga diisi dengan kegiatan lainnya, yaitu penyerahan pohon sebagai simbol harapan hidup bersama yang lebih baik dan kegiatan makanan vegetarian bersama.
Grety juga menambahkan sosok Gus Dur dikenang pada saat Imlek. Berkat Gus Dur, Imlek menjadi hari libur nasional.
Grety menjelaskan Perempuan Bangsa merupakan organisasi perempuan yang bersifat sosial politik dan pemberdayaan masyarakat, yang dijiwai dan disemangati oleh prinsip-prinsip kebhinekaan, cinta kasih, toleransi, anti diskriminasi dan anti kekerasan, serta mengembangkan sikap persahabatan dan kerja sama, tanpa membedakan agama, suku, keyakinan, kelas sosial, dan gender.
"Salah satu wujud refleksi organisasi ini adalah gerakan kemanusiaan yang kita tunjukkan melalui kegiatan Bakti Sosial ini," terang Grety. [Ant/L-8]
0 komentar :
Posting Komentar